MAN
1 Tulungangung
Jalan
Ki Hajar Dewantara
DAFTAR ISI
1. KATA
PENGANTAR……………………………………………..............................1
2. IDENTITAS
NOVEL……………………………………….....................................2
3. SINOPSIS.........................................................................................................3
4. KEPENGARANGAN
PENGARANG.....................................................................4
5.
KELEBIHAN……………………..................…………………................................5
6.
KELEMAHAN………………...................................…………...............................6
7. NILAI
BUKU....................……………………......…………...................................6
8.
TEMA................................................................................................................7
9.
ALUR.................................................................................................................7
10.
PENOKOHAN...................................................................................................8
11. SETTING
........................................................................................................10
12. SUDUT
PANDANG...........................................................................................10
13.
AMANAT..........................................................................................................11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,
yang senantiasa memberi rizki, kesehatan, danbarokah kepada umat- Nya. Berkat
ridhonya penulis dapat menyelesaikan tugas resensi ini dengan lancar. Demikian
pula berkat kerja sama semua pihak yang telah mendukung. Serta senantiasa
terkait dengan tugas resensi novel yang berjudul ” MARYAMAH KARPOV ” Akhirnya
dapat berjalan dengan lancar dan dapat diselesaikan pada waktunya. Meskipun
pada beberapa hal ada kendala yang harus dihadapi seperti mencari sumber-sumber
pokok pembahasan. Tapi seiring waktu dan kerja keras penulis akhirnya tugas
resensi novel ini dapat diselesaikan. Kita patut bersyukur atas ridha yang
telah Tuhan berikan kepada kita semua. Semoga tugas resensi ini bermanfaat bagi
kita dan dapat diambil hikmah yang baik. Asallamualaikum Wr.Wb
Maryamah Karpov - Mimpi-mimpi
Lintang
pesifikasi Buku ………
Penerbit : Bentang Pustaka,
Yogyakarta
Pengarang : Andrea Hirata
Kelompok : Novel
Bahasa : Indonesia
Cover : softcover
Info : www,sastra
balitong.multiply.com atau www.renjanaorganizer.multyply.com
Tebal : 504 halaman
Penyuting : Imam Risdiyanto
Perancang sampul :Andreas
Kusumahadi
ISBN : 978-979-1227-45-2
Harga : Rp. 79.000
Genre : Roman
Tanggal terbit : 28 November 2008
Sinopsis
Maryamah Karpov - Mimpi-mimpi
Lintang
Buku keempat dari tetralogi
laskar pelangi .'Jika dulu aku tak menegakkan sumpah untuk sekolah
setinggi-tingginya demi martabat ayahku, aku dapat melihat diriku dengan terang
sore ini: sedang berdiri dengan tubuh hitam kumal, yang kelihatan hanya mataku,
memegang sekop menghadapi gunungan timah, mengumpulkan nafas, menghela tenaga,
mencedokinya dari pukul delapan pagi sampai magrib, menggantikan tugas ayahku,
yang dulu menggantikan tugas ayahnya. Aku menolak semua itu! Aku menolak
perlakuan buruk nasib kepada ayahku dan kepada kaumku. Kini Tuhan telah memeluk
mimpiku. Atas nama harkat kaumku, martabat ayahku, kurasakan dalam aliran
darahku saat nasib membuktikan sifatnya yang hakiki bahwa ia akan memihak
kepada para pemberani.
Keberanian dan keteguhan hati
telah membawa ikal pada banyak tempat dan peristiwa. Sudut-sudut dunia telah
dia kunjungi demi menemukan A Ling. Apa pun ikal lakukan demi perempuan itu.
Keberaniannya ditantang ketika tanda-tanda keberadaan A Ling tampak. Dia tetap
mencari, meski tanda-tanda itu masih samar. Dapatkah keduanya bertemu kembali?
Novel ini menceritakan semua hal tentang Laskar Pelangi, A Ling, Arai, Lintang,
dan beberapa tokoh dalam cerita sebelumnya. Tetap dengan sihir kata- katanya,
Anda akan dibawa Andrea pada kisah yang menakjubkan sekaligus mengharukan.
KEPENGARANGAN PENGARANG
Andrea merupakan lulusan program
studi master of science di Perancis dan Inggris. Maryamah Karpov adalah karya
pemungkasanya setelah Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Endesor.
Melaluitetralogi Laskar pelangi kita akan merasakan betapa setiap kalimat yang
diciptakan memiliki kekuatannya sendiri. Oleh karena itu, tentang Laskar
Pelangi merupakan koleksi yang amat berharga untuk di miliki.
"Jika dulu aku tak
menegakkan sumpah untuk sekolah setinggi-tingginya demi martabat ayahku, aku
dapat melihat diriku dengan terang sore ini; sedang berdiri dengan tubuh hitam
kumal, yang kelihatan hanya mataku, memegang sekop menghadap gunungan timah, mengumpulkan
napas, menghela tenaga, mencedokinya dari pukul delapan pagi sampai magrib,
menggantikan tugas ayahku, yang dulu menggantikan tugas ayahnya. Aku menolak
semua itu! Aku menolak perlakuan buruk nasib kepada ayahku dan kepada kaumku.
Kini Tuhan telah memeluk mimpiku. Atas nama harkat kaumku, martabat ayahku,
kurasakan dalam aliran darahku saat nasib membuktikan sifatnya yang hakiki
bahwa ia akan memihak kepada para pemberani."
Keberanian dan keteguhan hati
telah membawa kal pada banyak tmpat dan peristiwa. Sudut-sudut dunia elah ia
kunjungi demi menemukan A Ling. Aapun ikal lakukan demi perempuan itu.
Keberaniannya ditantang ketika tanda-tandakeberadaan A ling tampak. Dia tetap
mencari, meski tanda-tanda itu masih samar. Dapatkah keduanya dapat ketemu
kembali ?. Novel ini menceritakan semua hal tentang Laskar Pelangi.Tetap dengan
sihir kata-katanya. Anda akan dibawa Andrea pada kisah yang menakjubkan
sekaligus mengharukan.
KELEBIHAN
ASaya tetap memberi nilai 8 untuk
MARYAH KARPOV terutama untuk gaya bertutur Andrea yang sangat bagus , ekspedisi
cerita pada detil-detil pembuatan perahu dan para bajak laut Selat Karimata,
dan joke-joke segar dari Andrea yang menghibur (walaupun kadang-kadang agak
memaksa dan mirip sitcom Afdel dan Temon). Meski sedikit kecewa saya enggak
nasal bei buku ini dan menghabiskan banyak waktu untuk membacanya.
BSaya tetap memberi empat bintang
untuk Maryamah Karpov, terutama untuk gaya bertutur Andrea yang sangat bagus,
eksplorasi cerita padadetil-detil pembuatan perahu dan para bajak laut selat
Karimata, dan joke-joke segar dari Andrea yang menghibur. Tetap dengan sihir
kata-katanya anda akan di bawa Andrea pada kisah yang menakjubkan sekaligus
mengharukan.
CSaya sendiri mencoba untuk tidak
kecewa dengan novel Maryamah Karpov. Saya mencoba untuk dapat nikmati setiap
rima kata dan bangunan bahasa yang dirangkai indah oleh Adrea Hirata. Kekuatan
seniman kata-kata itu tetap saja belum luntur. Saya masih bisa menikmati novel
itu, sambil terus larut dalam bangunan cerita. Tampaknya, dalam novel ini
Andrea Hirata sedang menawarkan sebuah pendekatan baru dalam penulisan novel,
yakni cultural literacy non fiction, atau karya non fiksi yang digarap secara
sastra berdasarkan pendekatan budaya. Istilah ini saya ambil dari catatan akhir
penerbit Bentang yang tertera di sampul belakang bagian dalam.
KELEMAHAN
AContohnya, trilogi karangan Fira
Basuki yang berjudul jendela, pintu dan atap. Gw suka sekali dengan dua buku
pertama, tapi kecewa pada buku terakhir karena menurut gw tidak klimaks, hanya
menyelesaikan teka-teki yang ada pada buku-buku sebelumnya. Itulah yang menurut
gw, terjadi pada buku terakhir karya Andrea Hirata ini. Buku keempat terlalu
banyak menjelaskan hal-hal yang kurang penting sehingga membuat pembaca bosan. Andrea
terlalu bertele-tele, menurut gw. Cerita yang terdapat di dalam buku tersebut
juga alurnya melompat-lompat, tetapi agak membuat pembaca sedikit bingung.
Kasarnya, Belum selesai suatu masalah, tapi sudah ada ad
egan baru lainnya. Kemudian
memang penulis akhirnya kembali melanjutkan adegan atau cerita dari masalah
yang belum selesai, tetapi lagi-lagi hal tersebut kembali dibahas di bab-bab
yang sudah jauh dan membuat gw harus kembali membuka lembaran-lemabaran yang
telah gw lewati untuk me-refresh memori gw untuk mengingat cerita apa yang
dibahas di bab tersebut.
BKekecewaan saya yang lain adalah
pada episode pertemuan Ikal dengan Aling. Aling, yang sudah dicari Ikal hingga
ke ujung dunia, yang menjadi sumbu hidupnya, akhirnya bisa ditemukan melalui perjuangan
yang luar biasa berat. Namun pertemuan itu sendiri hanya dikisahkan sambil
lalu, ringkas dan datar, sama sekali tidak dieksplor oleh Andrea sebagaimana
’seharus’nya. Kisah perjumpaan kembali Ikal dan Aling yang seharusnya sangat
mengharu-biru, potensial menguras air mata Bombay dan tawa bahagia
berbunga-bunga, sayang sekali hanya diberi porsi sangat sedikit. Ini seperti
sebuah anti klimaks.
NILAI BUKU
Buku Tetralogi Laskar Pelangi
dapat dikatakan sukses dipasaran. Kehadirannya mampu menyita perhatian publik.
Hingga meluncurnya buku yang ke-4, yang sangat dinanti-nanti oleh pengunjung
ini, laskar pelangi masih dapat mempertahankan best-seller nya. Buku ke-4
sangat dinanti oleh penggemarnya. Bagi mereka yang mengikuti ceritta dari awal,
pasti tidak sabar membaca buku terahir yang berjudul Maryamah Karpov,
Mimpi-mimpi lintang.
Ya, mak cik Maryamah KArpov
adalah salah satu tokok yang pernah disinggung dalam buku pertama. Seorang
janda dengan banyak anak, mempertahankan hidup dengan kondisi yang memprihatinkan.
Beras untuk makan sehari-hari saja tidak punya. Suatu hari, MAk cik bertamu ke
rumah ikal, untuk meminjam beras. Ikal yang tengah bermain dengan arrai di
belakan rumah menyaksikan obrolan anatar Mak Cik dengan Ibu Ikal. Seketika itu
pula, Arrai punya ide untuk memecah celengan mereka berdua.
Kemudian keduanya bergegas ke
pasar untuk membeli bahan-bahan pembuat kue. Bahan-bahan itu kemudian
diserahkan kepada Mak Cik, agar digunakan untuk modal usaha berdagang Kue.
Dengan demikian buku ini layak dipakai untuk kalayak ramai (baik remaja, tokoh
masyarakat ataupun orang umum). Nilai karya satra anak bangsa Andrea Hirata
perlu kita nikmati hasilnya karena terdapat sisi positif bagi kita dan
merupakan buku ke-4 dari tetralogi Laskar Pelangi.
TEMA
Tema yang diambil dalam novel itu
adalah tentang pengorbanan cinta seseorang kepada orang-orang yang ia sayangi,
termasuk sang dambaan hati. Secara umum novel Maryamah Karpov ini menceritakan
tentang kehidupan sosial masyarakat Belitong.
ALUR
a) Tahapan Alur :
• Tahap penyituasian : ketika
sang penulis merindukan seseorang yang ia sayangi.
“…. Sesuatu kembali menyesaki
dadaku. Aku ingin mengayuh sepeda kencang-kencang
melewati took itu, tetapi aku tak
mampu beranjak. Hatiku terendam air mata rindu,
sungguh rindu, sampai rasanya aku
membeku. Kemana lagi aku harus mencari A Ling?
Semua tempat telah kutempuh,
semua orang telah kutanya, tak ada kabar beritanya, tak tahu rimbanya.”
(halaman 195)
• Tahap pemunculan konflik :
“pisang-pisang kipas bernyawa, tiang-tiang bendera bertelinga. Tak tahu dari
siapa, berita aku akan membuat perahu menyebar kemana-mana, dan aku dituduh
sakit jiwa. Sampa-sampai aku tak berani melintas di pasar karena tak tahan
berhari-hari dicela.” (halaman 237)
• Tahap peningkatan konflik :
“dengan aba-aba dari Lintang, pompa dihidupkan. Percobaan pertama, dan ternyata
gagal. Sebab, ternyata sangat susah menggosongkan drum secara simultan. Empat
drum melonjak ke permukaan, jelas tak mampu menggerakkan perhu sedikitpun.
Perahu itu sangat berat seperti sebuah panser yang terbenam. Eksyen dan
komplotannya berteriak-teriak girang melihat kami gagal….” (halaman 343)
• Tahap klimaks : “sementara
perahu-perahu anak buah Tambok makin dekat. Lalu kudengar letupan-letupan
senapan. Merekan menembaki perahu kami dengan senapan rakitan. Mahar menaikkan
layar dan aku memutar haluan. Tujuan kami adalah timur dan angin barat serta
merta mendorong kami.” (halaman 430)
• Tahap penyelesaian : “di tengah
hamparan ilalang, A Ling berdiri sendirian menunggu. Kami hanya diam, tapi A
ling tahu apa yang telah terjadi. Ia terpaku lalu luruh. Ia bersimpuh dan
memeluk lututnya. Matanya semerah naga. Ia sensenggukan sambil meremas ilalang
tajam. Seakan tak ia rasakan darah menguncur di telapaknya. Ia menarik putus
kalungnya, menggulungkan lengan bajunya, dan memperlihatkan rajah kupu-kupu
hitam di bawah sinar bulan. Ku katakan padanya bahwa aku tak’kan menyerah pada
apapun untuknya dan akan ada lagi perahu berangkat ke Batuan. Ku katakan
padanya, aku akan membawanya naik perahu itu dan kami akan melintasi Selat
Singapura.
b) Macam Alur
dalam novel Maryamah Karpov,
macam alur atau plot yang dipakai adalah regresif atau sorot balik. Alur yang
dipakai penulis dalam novel tersebut terdapat cerita mundur atau kilah balik ke
masa lampau untuk menceritakan suatu permasalahan dan kadang untuk memperjelas
sesuatu. Sehingga alur yang dipakai bisa disebut alur campuran.
Bukti : “sungguh menyedihkan
keadaan sekolah kami sekarang. Dulu ia dikucilkan zaman, sekarang ia masih senyam
sendirian. Kami tertegun bergandengan tangan. Tak seorang pun bicara karena
kami terlena mendengar suara Bu Muslimah dari dalam kelas itu, gelak tawa,
sedan tangis,bait-bait puisi, dan dialog sandiwara kami dulu. Lalu mengalun
suara kecil Lintang menyanyikan lagu Padamu Negeri, hanya untuk menyanyikan
satu lagu itu saja ia dengan gagah berani mengayuh sepeda empat puluh
kilometer. Dari rumahnya di pinggir laut: Di kelas itu, meski suaranya sumbang,
ia bersenandung sepenuh jiwa.”
PENOKOHAN
a) Tokoh dalam Novel
• Peran Utama :
• Ikal
• Ayah
• Ibu
• Aria
• Mahar
• Lintang
• A Ling
• A kiong
• Harun
• Ketua Karmun
• Tuk Bayan Tula
• Dayang Kaw
• Eksyen
b) Karakter dan Ciri Fisik Tokoh
• Ikal : selalu ingin tahu
(bukti: …aku penasaran ingin tahu, … {halaman 151} ), rambut ikal (bukti: aku
di panggil si Ikal, lantaran rambutku ikal {halaman 178} )
• Ayah : berbesar hati (bukti :
namun tiba-tiba menegakkan tubuhnya. Sejurus kemudian ia berjalan menuju
kawan-kawannya. Ayah menyalami mereka satu per satuuntuk mengucapkan selamat
{halaman 11} )
• Ibu : sabar (bukti : menunduk,
tekun, tak banyak cincong. {halaman 14})
• Arai : penakut ( bukti: rasanya
ingin aku terkencing-kencing. Aku dan Arai tak berani mendekat. {halaman 159}
), kurus (bukti: …, pria kurus tinggi nan penyakitan… {halaman 169} )
• Lintang : pintar (bukti: aku
merinding mendengarnya. Betapa spektakuler ide ini…. {halaman 330} )
• A Ling : cantik ( namun, jika
cantik-A Ling contonya-tatapannya mampu mencairkan tembaga {halaman 131} )
• Mahar: tidak putus asa (bukti:
akhirnya, Mahar tanpa putus asa hanya tinggal satu harapan lagi yaitu bungkusan
yang selalu dibawanya kemana-mana… {halaman 407} )
• Kalimut: muka nampak tua (
bukti: ia seusia denganku tapi wajahnya tampak lebih tua {halaman 363} ), gigih
(bukti: …sekecil itu ia telah mencari nafkah. {halaman 364} )
• Chung Fa: periang (bukti: Chung
Fa sangat periang… {halaman 364} )
• Ketua Karmun: tak putus asa
(bukti: dan, bukan Ketua Karmun namanya jika menyerah begitu saja… {halaman
438} )
• Tuk Bayan Tula: sombong (bukti:
Tuk memalingkan wajah… {halaman 406})
SETTING
a) Waktu
Pada novel Maryamah Karpov
penulis menceritakan semua kejadian yang dialami penulis ketika berumur 24
tahun. Dimana ketika penulis sudah selesai menempuh mata kuliahnya di salah
satu Unversitas bagus di Paris. Di dalam cerita di ceritakan kemudian
hari-harinya dijalani penulis di tanah Indonesia yakni di Belitong hingga
berumur 25 tahun.
b) Tempat
Pada novel Maryamah Karpov penulis banyak
melakukan setting tempat di Belitong. Setting tempat yang biasa terpakai adalah
rumah penulis, rumah Zakiah, Warung Kopi Usah Kau Kenang Lagi, Sungai Linggang,
dermaga, Pulau Batuan, Pasar Ikan, Sekolah Dasar Laskar Pelangi, Toko Harapan
Bangsa, rumah Puniai, dan lain sebagainya. Kejadian-kejadian banyak di alami di
Belitong karena Belitong merupakan tempat tinggal penulis. Sehingga segala
gerak-gerik penulis akan terawasi oleh Belitong. Waktu terjadinya cerita tersebut
kira-kira saat penulis berumur 24 tahun.
c) Sosial
kehidupan masyarakat yang ada
pada kehidupan penulis yaitu kebiasaan atau adat istiadat dari warga Belitong
tersebut yang merupakan tanah kelahirannya. Kehidupan sosial masyarakat sana
cenderung obsesif. Seperti yang dilakukan penulis dalam cerita.
SUDUT PANDANG
Penulis menulis novel Maryamah
Karpov ini dengan gaya pengarang sebagai pelaku utama, sehingga dalam cerita
tertera kata “aku” dan penulis juga sering mengungkapkan apa yang dirasa maupun
dipikirnya dalam untaian kata yang indah.
AMANAT
Kita sepatutnya memperjuangkan
cinta demi kebahagiaan hidup ini, walaupun cara untuk memperjuangkan cinta itu
penuh dengan pengorbanan
• Dalam sebuah cerita disana
digambarkan agar tidak berpoligami karena sudah ada bukti nyata akibat poligami
• Sebaiknya masyarakat Indonesia
harus mulai bisa menumpas ketelatan dalam segala bidang, karena jika tidak maka
bisa saja merugikan diri sendiri. Walaupun kita tahu umunya masyarakat
Indonesia bertabiat menyerahkan sesuatu sesuai deadline atau bahkan beberapa
detik sebelum penentuan jam terakhir.
• Sebaiknya pemerintah tidak
sibuk dengan kebahagiaannya sendiri, sehingga nantinya masyarakat kecil bisa
sedikit tak terabaikan
• Kegagalan adalah sukses yang
tertunda,sehingga dengan seni dapat memberi ilmu untuk menyiasati hidup
• Siapa yang menabur senyum ,
dialah yang akan menuai cinta
• Seseorang yang menjadi sumber
kekuatan terbesar adalah pula sumber kelemahan terbesar
• menurut ketentuan agama, tak
boleh mendiamkan orangtua bertanya lebih dari tiga kali.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
By : [Shinnafa]
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.